Rabu, 11 November 2015

Lavender adalah tanaman yang terbilang handal. Gak rewel, dan gak butuh macam-macam. Satu-satunya hal yang susah bagi tanaman ini adalah musim dingin. Bersyukur kita di Indonesia beriklim tropis, sehingga parameter "winter" ini bisa kita abaikan.
Saking handalnya tanaman ini, begitu tumbuh, insya Allah mudah perawatannya. Bahkan ada yang bilang, meski Anda lupa, mengabaikan tanaman ini, dia akan fine-fine saja. Pengalaman saya menanam di dua pot, pernah tanaman ini tertelantarkan oleh saya beberapa waktu, sampai tanahnya meliat dan kering pun, eh tanaman ini masih hidup juga.  Namun toh tentu tak boleh begitu. Tanaman yang baik, akan memberikan hasil terbaik bagi penanamnya. Bukan begitu? Dan sekarang, ketika saya benar2 merawatnya, Alhamdulillah, Lavender saya pun tumbuh sehat. Baik, langsung saja mari kita kupas satu persatu tentang apa saja yang perlu diperhatikan terkait cara menanam Lavender.


Cara Menanam Lavender, gimana Mulainya?

Untuk ini, fase terpenting adalah fase penyemaian. Ini yang critical dan orang sering gagal.
Pada fase ini benih ditabur diatas kompos. Kompos tersebut harus kompos yang baik, dan gembur. Biasanya yang warnanya hitam dan ketika kering, kompos tersebut tidak keras/memadat tapi tetap agak lembut.Silakan cari di toko tanaman hias, yang jelas usahakan cari yang butirannya halus, lembut, dan dalam kondisi basah berwarna gelap.
Pasca semai, pot semai tersebut harus dijaga betul kelembapannya. tak boleh kering.
(Jika Anda penggemar hidroponik, barangkali pernah tahu penyemaian di atas medium kapas, saya belum pernah mencoba ini untuk benih lavender. Jika Anda mencoba dan berhasil, silakan di share, )

Setelah benih mulai germinate/berkecambah/bertunas, maka biarkan dulu disana hingga agak besar. Setelah cukup besar, sekitar 5 cm, baru dipindah di pot individu. Oh ya, karena benih lavender memang kecil, maka ketika bertunas pun ukurannya sangat kecil pula. Jika sudah cukup besar , silakan dipindah ke tanah langsung. Kenapa? karena saya khawatir pot yang Anda pakai tidak cukup besar bagi pertumbuhan akarnya. Disarankan jika pot Anda cenderung kecil, gak besaaaar....  maka begitu ada tanah, tanam saja disitu. Lain lagi kalau Anda punya pot yang besar... :)
Perlu dicatat : SELAMA BELUM CUKUP BESAR UNTUK DIPINDAHKAN, JANGAN BIARKAN TERKENA HUJAN DERAS.
TAPI SESEKALI KENAKAN IA DENGAN MATAHARI LANGSUNG, AGAR BISA BERFOTOSINTESIS.... 

Selalu jaga kebutuhan airnya, karena jika tidak maka bibit kecil akan rentan untuk layu/mati. Selain karena air, suhu yang panas dan lembap boleh jadi juga berpengaruh pada layunya si bibit kecil, jadi jika daerah Anda terbilang daerah panas, pastikan si bibit mungil terkena angin dari luar, hingga ia cukup beranjak remaja ditandai dengan batangnya yang mulai berkayu.